Berbagi keluh, menciptakan solusi
Salah
satu teman kampus yang sering sekali bertingkah aneh-aneh ini juga sahabatku.
Ujang namanya. Dia memang gak pernah serius jika berperilaku. Jangan pernah
heran denganku jika hari ini kaum adam banyak sekali di sekelilingku. Ya memang
teman-temanku hanya jenis itu melulu. Dan sangat mengasyikkan mendengar mereka
bertingkah laku sebebas-bebasnya tanpa memandang image. Semester 3 ini,
Ujanglah yang menemaniku di kampus.
Berteman
dengannya enak, tak tanggung tanggung Ujang sering sekali meminjamkan bajunya
untuk menyingsingkan airmata beserta lendirnya yang meleleh dari hidung lantaran
aku curhat sesegukkan karena baru saja putus harapan dengan seorang pria teman
sekelasku. Kita memang beda kelas, tetapi Ujang menjadi akrab denganku karena topik
pembicaraan soal music kita sama.
Ujang
juga sangat care denganku saat aku sedang kesusahan. Misalnya, belum makan
karena kehabisan uang, atau gak punya uang untuk ngeprint tugas banyak. Huahaha
Ujang is my best friend. Seketika Ujang punya kekasih, tetapi tak
menampakkannya terlihat bahagia. Kekasihnya cenderung cuek, dan Ujang mengalami
keganjilan dengan perilaku kekasihnya itu. Kita sering becanda, apalagi
sesekali suka bertingkah mesra di jejaring sosial. Aku jelas terlihat salah, tetapi sungguh itu
hanya becanda.
Sms:
Neneng,
baca wall-wall an kita, dia mutusin gue (Ujang)
Oh
Tuhan. Benar-benar salah praduga kita berdua. Maksudnya, ingin menarik
perhatian kembali si Neneng agar lebih peduli dengan Ujang. Eh, ini malah
terbalik. Neneng memutuskan cinta Ujang begitu saja. Jadilah Ujang si manusia
galau.
Pulang kuliah Ujang tetap memberikan
tebengan tetapi tampak lusuh dan berkabung. Aku selalu mencoba menghibur dia tetapi
nampaknya itu tidak berhasil. Ujang sering kesepian dan kadang malam hari dia
menelponku untuk curhat dan sebagainya. Aku, yang ingin membalas budi baik
Ujang selalu dengan senang hati mendengarkan. Hingga suatu saat, aku berpikir
untuk menjodohkan Ujang dengan teman perempuanku.
Ya, aku menjodohkan mereka karena ku
tahu teman perempuanku sebut saja Nur, juga sedang dilanda kelabu. Walaupun
membutuhkan waktu 2,5 tahun lamanya menaklukkan Nur, akhirnya dengan terus
bersemangat Ujang bisa mendapatkannya juga. Aku berharap Ujang bisa
membahagiakan Nur. Karena, Nur adalah sahabatku juga seperti Ujang. Walaupun
sekarang Ujang sudah jarang memberikan tebengan denganku bahkan Ujang juga
sudah memiliki titik fokusnya yaitu Nur, aku sangat bahagia. Karena, nebeng itu
bukan patron client tetap berbagi.