Rabu, 23 November 2011

Aku Sayang Semua Teman-temanku

Singkat cerita, gue adalah makhluk yang begitu beruntung, punya banyak sahabat, teman yang amat sangat baik menggandrungi gue. Bermacam-macam temen dan sahabat gue. sampe gak terhitung. Macam-macam karakternya, dari yang sangar sampe yang teramat childish. Hehe.. check this out

 Ini waktu study tour ke KEBUN STRAWBERRY, di Bandung. kelas XI IPS 5, slim quality, kita bikin jaket samaan loh. Ada Zahra, Suci, Leni, Dewi, Karina, Retno, Uchan, Arisa, dan Alaina. hehe



Ini suasana kelas XI IPS 5. seru banget, ada pojokan anak" pinter dan pendiem, kaya Banny, Wildan, Daniel, dan Fahreza. Ada genk anak-anak bangor-bangor macam Ndu, Gelar, Jaya, Yuyun.
 Ada ibnu yang diem banget-banget tapi pinter gambar. ada ridho yang suka jailin Uci, ada genk nasi uduk yang tiap keluar main pasti bawa nasi uduk, gita, vita, mami, mba ulan, haci, nilam, putri, mbull..dll. Ada juga temen gue yang deket banget-banget kaya karina, zahra. Ada arisa, retno yang selalu sekelompok sama gue.
dan paling depan ada jepri, fajar, rial, mekel yang kocak abis. Tiap jam 12 siang, kata Rial, Jepri suka mengluarkan bau asem. hehehe. kocak kan. I love Slim Quality.

Foto di rumah ciput, waktu bete gak mau pulang. Paling depan Ciput, Uchan, Alaina, dan Dewi. Mereka namain genk mereka The zoners. kocak kan, kaya nama Power ranger. uhuy. Mereka baik semuanya.

Coba tengoklah ini, yeah. We are keluarga Bolang. Berawal dari bete pulang sekolah, terus sering pulang sekolah bareng, akhirnya kita membentuk sebuah keluarga. Ini fotonya di rumah Arin. Jauh bgt rumahnya. naik angkot 2 kali. hehe.. Ada Diah (kiri), Gue, Karina, Dwi, Arin, dan Citra. Hua kangen bgt bgt. Kami ini berasal dari kelas yang berbeda-beda, IPA-IPS loh. keren kan.

Pasti lo semua gak nyangka, ini foto gue waktu gue masih jadi anak-anak rohis. hahahaa. alim bgt kan. Uhuy. Syukron FORIS 67

Sumpah kangen bgt foto ini. Gue sama Banny, Uchan, Ganda, Zahra, Wildan, Maple, dan Dimas satu kelompok buat hunting foreigners. Terus endingnya kita foto-foto deh di lubang buaya. Di situ gue emang udah suka sama salah satu di antara foto itu. Coba tebak siapa? ada deh. Ini waktu gue kelas XII IPS 5, tugas dari Mem Rini. Thanks mem. We are love you.

Yoi banget kan, ini waktu study tour ke Garut. Pertama kalinya gue naik getek. ke Candi Cangkuang. Bikin jaket sama-sama. I am Ghost (I am Gergeous Higher of Social Two). Paling belakang, abang Luki, Bobby, Fanny, Ayu, Dila, Maple dan Gue. 


Sedih kalo inget ini, lokasinya di taman wisata Situ Gintung. Perpisahan kelas XII IPS 5. gue kangen kalian. huhu.. I miss You alla. big hug kiss :*

Ini waktu foto bareng sama panitia buku tahunan per masing-masing kelas. Seru kan. hehe


Hehe. kalo inget kalian semua, penuh dengan duka, marah, sedih, seneng, bahagia. Campur aduk deh. Ini waktu kita foto-foto di Fuji film Matraman. Ngabisin duit 2 juta cuma buat foto doang. Kita abis Surplus Pensi. Kerja keras kita semua gak sia-sia. Berhasil nyumbang Kambing di sekolah. Kangen banget masa-masa perjuangan jadi Osis, waktu gue LDKS, sampae kampanye jadi Wakil Ketua OSIS. Gokil banget. Kita OSIS angkatan 26. Berhubungan kita susah nyari namanya, makanya kita nama in angkatan kita double sial (DASI) 13x2. 13 kan angka sial. Jadi 26=double sial. hahaha.. Miss banget mereka.

Ini waktu perpisahan Afi ke Bogor. Entah kita namain apa nih semua, dibilang genk juga nggak, pokoknya ini sahabat-sahabat gue sampe sekarang. Walau kita terpencar kemana-mana, tapi mereka adalah sahabat plus keluarga. Kita namain COMEL (Kompor Meledug). Gabungan IPA-IPS. tapi ada satu tuh mantan gue paling special, Ryan dateng men. hihi. Tapi Anticong gak dateng. Nanti kita lihat di part selanjutnya. hehe..


Ini dia, ulang tahun Mbul. Ini foto waktu di rumah mbull bersama temen-temennya mbull di kampusnya. Tapi kalah heboh kan sama COMEL. yaiyalah. hehe.. Liat dah, yang jenggut rambut gue. Patar si pala tenggleng. Ada Aming (mekel) / si Ashlee Simpson Wanna be/jabluk, Simon (obsesi artis), Afi (Gadis Padi), Mbull (Tangan glambir), Icel (Si childish, gadis pintar kuliah jurusan perminyakan. hehe), Anticong (Emak pecut). 

 Yeah... Syahrini wanna be Ulang tahun. Dimana ada makanan di situ ada COMEL. hehe.. kita semua berhasil ngerjain syahrini. dia diceplokin pake telor dan trigu, tapi tetep gue juga jadi tumbal korbannya, Sial. Ini yang motoin kita namanya Bila, temen Antika di kampusnya. Baru kemaren ada kabar mengangetkan Bila kecelakaan tabrakan dan meninggal dunia. Innalillahi wainnailaihi Rajiun. Rest in peace yah Bil. :(



Ini dia... Eng Ing Eng.. Sejarah 2009. Dari Reg, Non Reg, Parwis. Ngumpul jadi satu. Rindu masa-masa dahulu. Ketika semuanya masih bersatu. I miss this moment. huhu :(

Moment TEKTUKARASA IKASA, MALAM KEAKRABANNYA ANAK SEJARAH. Kangen sekangen-kangennya sama moment ini. 

Ini sahabat gue di kampus Sundari Kintoko (Ichun) paling kiri, Dhea ;tengah, dan Gue. Ini waktu di Arsip Nasional. Sayang, Ichun udah keluar, padahal dia asik dan baik banget sama kita semuanya. We love and miss you cun. :(

bareng anak-anak nonreg ke perpustakaan FIB UI, Cari buku, gara-gara dosen kita pak sugeng nyuruh bikin paper SNI. Melelahkan, but i am fun.



Yeah. Bersama anak-anak Didaktika, kita pelatihan Pra NDK FPPI di lembah cermai. Perjalanan jauh dari Jakarta-Cirebon-Majalengka. Dengan duit paspasan harus naik kereta ilegal, tambah naik mobil bak sayur dan truk batu muatan besar 4 kali. DISGUSTING ang Amazing banget. Banyak banget dapet ilmu, dari Sejarah Gerakan Rakyat, Sejarah Gerakan Mahasiswa, Ansos Andir, dll.

Dhea's Birthday temen sekelas gue, yang selalu memberikan kejutan setiap ada yang ultah. Hmm.. I love them. 

Ini dia, Any Sembiring's House.. KOstan sejuta rasanya. Ulang tahun butet. Dirayain di bawah halte Busway UNJ, Jam 1 malem, ampe dinyamukin. Seru banget tapi. Awalnya dia sempet dikerjain dulu sama gue, 2 minggu gue cuekin gak ada kabar, dan akhirnya inilah puncaknya. hahaha.. Mba uwi, Mba Eva, Ranthy, Kak Nta, Iam, Kiki, semua sahabat yang baik banget sama gue. Selalu dengerin gue curhat apa ajah. Siap bantu kalo gue lagi laper. hahaha..

Mba Uwi's Birthday at MCD Arion. Like this :)

Kak Nta's Birthday. Keren banget dah pokonya. Kita ampe ke Bintaro buat ngasih surprise ke dia. Gokil kan. hahaha..

Bagaimana kawan-kawan pembaca, sudah liat kan. Moment gue selalu diwarnai persahabatn, pertemanan. Hingga suatu saat gue yakin kita semua akan memilih jalan masing-masing dan menuai perpisahan itu pasti. Gue kangen kalian semua teman-teman. Semoga kelak kita bisa dipertemukan kembali. 



"SAMPAI JUMPA KAWANKU, SEMOGA KITA SELALU MENJADI SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN" huhu :(

Selasa, 22 November 2011

Malam itu Terakhir Aku Bertemu Rosyid


Jiwa meretas di atas sendi-sendi kelaminnya
Tak ayal jauh meneropong pikiran nafsu gairah
Seperti Najis yang menyentuh dari setiap organ tubuhnya



            Amarah tidak akan pernah terungkap, jika hati dan jiwa tidak mencapai proses tertekan atau klimaks kekecewaan. Penyakit yang membuatku melepas kepergiaanya hanya untuk mendapat pelayanan biologis, membuatku hilang arah. 

            Rosyid, meninggalkanku di saat organ-organ tubuhku dihinggapi penyakit manisku menghinggapi organ-organ tubuhku, tanpa melihat sejarah indah perjalanan cinta yang telah kita rajut bersama. Kalau bukan karena tulang rusukku adalah sebagian dari tulang rusuknya tak akan aku pertahankan dirinya dulu di depan orang tuaku.

            Masih teringat ketika masa-masa SMA dulu, dia pegang tangan ini dengan erat dan meyakinkan aku bahwa cintanya padaku adalah tulus. Layaknya adam dan hawa, kami saling menyayangi. Akan tetapi, hubungan kami diketahui oleh orangtuaku. Pemikiran kolot itu membuatku menentang pemikiran mereka. 

            “Masih saja kau berhubungan dengan si anak pemalas itu jo?”

            Tak kuasa aku menjawabnya. Lebih baik aku pergi. Dan kusumpal kupingku rapat-rapat daripada harus adu mulut kelak. Hubungan yang tak direstui ini lebih berharga daripada menuruti ocehan-ocehan orang tua yang berpikiran sangat materialistis

            Darah Batak yang mengalir di darahku membuat segala larangan yang aku terima. Berbagai aturan adat selalu menuntutku. Mereka tak sudi mempunyai menantu seperti Rosyid, yang hanya berasal dari keluarga dhuafa. 

            Dan kini aku harus bertahan dengan kondisi kaki yang semakin lama membusuk. Perkawinan yang tak direstui ini tidak dikaruniai satu anak pun. Tapi, aku bersyukur setidaknya hanya akulah korbannya bukan anakku. 

            Malam itu terakhir aku bertemu Rosyid

Pria yang selama ini aku banggakan, aku nafkahi, dan aku setubuhi. Tanpa mengharapkan mas kawin, ataupun sekedar surat akta nikah. Semua itu aku pinggirkan dengan satu kata 'CINTA'. 

            Semenjak aksi kawin lari, kami berdua hidup di tengah-tengah bisingnya kota. Sebuah lingkungan yang asing bagiku. Dari pengemis, tukang asongan, tukang ngamen dan pemulung jadi satu di wilayah ini. 

Sangat ironis melihat rumah kami. Gentingnya berwarna abu-abu dari seng yang sudah karatan dan berlubang. Maka tidak heran kami sering menutupinya dengan terpal jika hujan turun. Hanya satu petak. Ruang keluarga atau ruang tamu pun tidak ada. Semuanya bertumpuk di satu ruangan. Kamar, dapur, dan ruang keluarga dicampur menjadi satu. Entah ruang apa ini. Hanya ada kasur yang dibungkus dengan spray bekas spanduk partai biru, ldi sampingnya ada lemari plastik berwarna merah dengan banyak stiker-stiker partai yang telang usang, serta satu buah kompor minyak dan alat makan. Untuk mandi saja, rasanya sulit. Aku harus pergi ke WC umum dekat rel kereta. 

Semua itu aku lakukan demi Rosyid. Hari ini aku bingung tak ingin sebenarnya aku pergi keluar untuk membeli obat masuk angin. Baru 3 hari di sini, rasanya badanku sudah tak karuan. Entah apa yang terjadi,  mungkin tubuh yangyang biasanya merasakan kasur empuk, selimbut lembutdengan udara AC yang menyejukkan tidak dapat dirasakan kembali.

Lambat laun hubungan ini mengalami perubahan. Tak ada lagi kata cinta yang terlontar ataupun saling mengayomi. Entah apa yang terjadi dengan sikap Rosyid yang berubah drastis.

“Mana, sini duit lo, gue minta!” 

Kini, Rosyid telah berani memarahiku bahkan memukulku jika aku tidak menuruti segala perkataannya. Dia menyuruhku bekerja keras menjadi pencuci baju untuk membiayai hidup. Semua itu aku lakukan demi tercukupinya pelayanan biologis.

Memang, semenjak kepunyaannya masuk ke guaku, aku menjadi seorang yang selalu haus akan hal itu. Pernah suatu ketika aku tak dapat memberikan Rosyid uang, karena majikanku telat memberikan gaji. Malam itu Rosyid tak sedikitpun menyentuhku. Bahkan aku memancingnya dengan melepaskan seluruh pakaianku, tapi tetap saja tak diindahkannya. 

Sungguh, entah rasa apa yang telah bergelayut ditubuhku ini, antara cinta ataukah hanya pemuas birahi belaka. Sempat terbesit untuk pergi keluar lalu berusaha mencari laki-laki lain sekedar pemuas nafsu. Namun, semua terbentur lagi dengan kata CINTA. Tak kuasan aku bermain di dunia luar Tak ingin aku menodai hubungan yang sudah mengorbankan semua hidupku, tiba-tiba berakhir hanya dengan perselingkuhan. 

Pada saat itu aku berpikir Rosyid pun takkan melakukan seperti yang aku pikirkan ini. Karena aku yakin Rosyid laki-laki setia walaupun kadang tetap menjadikanku sebagai budak. Dan kini, sepertinya semua telah terjawab. Tak ada gunanya lagi untuk ditangisi. Aku terkapar di kasur ini. Kakiku membengkak dan sesekali keluar nanah yang berbau busuk. Itulah, Diabetes. Akulah Joan si kaki indah yang selalu menjadi sorotan mata laki-laki. Kini, hanya terkapar meratapi nasib. Tak ada keluarga ataupun suami. Semuanya sepi tanpa ilusi. 

Rosyid menghilang. Terakhir ku dengar kabar dari tetangga sebelah, bahwa dia telah menikahi janda pemilik warteg. Pernah sesekali dia pulang, tapi hanya sekedar mengambil baju dan pergi kembali. Segala macam pertanyaan yang aku lontarkan pun hanya akan dijawab dengan kata DIAM.

Aku paksa, aku bujuk untuk bicara. Tapi, hanya tamparan yang kudapat. Dengan kondisi ku yang sangat lemah tetap tak membuatnya sedikit luluh ataupun iba melihatku. Aku seperti kehilangan arah. kehilangan tujuan. Hatiku mentok di Rosyid.

Nasib hanya tinggal nasib, aku tak dapat merubahnya. Saat ini aku butuh Rosyid ada disampingku. Melayaniku, walau hanya sekedar sentuhan-sentuhan kecil. Sentuhan itu yang nantinya akan membuatku kuat untuk bangkit. 

Namun, tidak untuk sekarang. Mata ciptaan-Nya ini, begitu kata orang tua dan agama ku katakan, saat ini telah melihat sebuah perselingkuhan. Malam itu, aku bangkit mencari tahu kemana cinta itu singgah. Kemana cinta itu singgah. Kemana cinta itu terbuai. 

Warung kopi, Zakia. Disitulah mata hatiku berhenti. Selalu ramai dikunjungi laki-laki, dari pegawai sampai supir angkutan. Tak kusangka warung Zakia, tak hanya menjual makanan. Namun, daging kenyal di antara selangkanganpun di jual. Dari harga swalayan sampai pasar obral. Begitu jijik aku melihat mereka. Laki-laki hidung belang tanpa rasa malu bergelut di setiap tubuh haus uang.

Kamar no.3. Aku lihat kelamin yang dulu menyentuhku, tubuh yang dulu memelukku, bibir yang dulu melumatku. Dengan enak menikmati daging di tempat ini. 

Rasa jijik, menyesal bahkan marah yang mendalam. Padahal telah kujunjung kesetiaan di hati ini. Relan aku dijadikan robot selama ini. Tubuh ini yang mempersatukan kami,  sampai tak kupikirkan kelas sosial yang membedakan hati antara hati. Dan hanya karena kelamin, semua terpisah tak kembali.

“Prangg….,” 

Satu botol bir mampu menjatuhkannya dengan sekejap.

            Malam itu terakhir aku bertemu Rosyid     

Sari Wijaya (Oktober 2011)

Tak Jelas




Semua bersinergi..
Tak ada yang lebih prinsipil untuk dibahas
Berkali, beratusan kali, beribu kali…
Mungkin ku butuh pinjaman
Bahu ataupun punggung
Tuk tumpahkan lara

Ingin melipat senyum saja
Terasa terpaksa
Tak apalah… setidaknya tak memberatkan siapapun
Laiknya bakteri
Aku akan memisahkan diri
Jauh..jauh.. dari pandang terbidik



Biar saja
Agar mereka tahu
Aku bukan dia
Bukan mereka
Bukan siapa

Aku adalah udara bebas
Bertebar tanpa sudut acuan
Sari Wijaya
3 November 2011

Muntah




Akibat ada sesuatu berlebih masuk di perut

Akibat  naiknya asam lambung karena zat berbahaya

Akibat meluapnya angin asing  yang masuk di badan 

Akibat pukulan kencang di dada

Sesuatu berlebih

Zat bahaya

Angin asing

Ataupun pukulan kencang tersebut itu apa?

Apa yang menjadikannya akibat?

Muntahku adalah campuran.

Campuran zat bahaya berlebih, masuk secara asing

Memukul dan menyesakkan dada

Kau tahu apa zat itu?

Zat itu adalah cinta

Yang kemudian masuk dan meminta keluar dan ingin singgah di makhluk lain

Aku ingin muntah

Muntah tanpa kata

Muntah di mulutmu

Dan berharap ‘KAU’ meminum muntahku 

Sebagai imbalan sewenangnya kau keluar masuk di hatiku.


Tgl 2 Oktober 2011/Rabu