Banyu dengan Rasa Green Tea
“sebagai
prelude aroma bisa hilang tapi susah dilupa”
Saya kenal
sekali parfume ini, dulu ketika semester 3 dan 4 pernah menggunakannya juga.
Parfume aroma green tea melekat di jaket Banyu. Baru seketika duduk di atas motornya, rasanya
saya ingin sekali langsung memeluknya dan mengatakan “Hey, pria menyebalkan
berapa kali kamu membuat saya gundah lantaran menahan nahan rindu ini”. Ah,
tapi tidak-tidak itu terlihat sangat norak.
Sebelas September yang tidak mudah dilupakan begitu saja. Saya harus
berpura-pura meminta pulang bersama sekadar nebeng.
Padahal, hari itu jelas-jelas saya rindu dengannya. Sangat rindu.
“Mau ke PGC?”
tanya Banyu.
“Iya, mau beli
sesuatu dulu,” jawab saya.
“Jam berapa sih
sekarang?” tanyanya dia lagi sambil mengendarai motor
“Jam tangan saya
terlalu cepat, kalau jam tangan kamu.” Tanya saya.
“Ini tekan ajah
biar nyala.” Suruhnya singkat.
Degup jantung
saya tiba-tiba berdetak cepat. Saya ingin turun dari motor dan seketika teriak
mengatakan “SAYANG BANYU”. Ah tidak itu terlalu berlebihan. Saya hanya gugup
jika harus menyentuh tangannya. Karena jujur sampai hari ini, saya masih takut
dan gugup jika berada di dekatnya. Entah kenapa.
“Oh, jam 08.00.”
jawab saya staycool.
Hah, entahlah
kenapa saya sangat merindu dan selalu
merindu. Padahal, kenangannya pun belum terlalu banyak. Jika pertanyaan Banyu
diulang kembali kepada saya mungkin saya akan menjawab dengan hal yang sama
pula.
“Kenapa mesti
saya?” tanya Banyu
“Saya juga tidak
tahu. Kadang ada jawaban yang memang sengaja tidak bisa diucapkan tapi cuma bisa
dirasakan. Yang saya tahu saya sayang kamu sekarang.” Jawab Maya.
Biar ini hanya
prelude, ini hanya penggalan, bahkan aroma bisa hilang dari balik jaketnya.
Namun, kini saya sudah punya parfume itu untuk obat perindu malam ini. Yang
langsung saya beli di PGC malam itu.
Jika waktu adalah ulangan
Maka aku bersedia untuk selalu remedial
Biar terlihat salah di mata kamu
Biar terlihat tak memenuhi standar
kompetensi
Namun kamulah satu-satunya guru
Yang mampu membuat perencanaan dan
mengajarkan
*Salam
sayang selalu Maya*