Rabu, 20 Februari 2013

Di Baiturahman

Aku berbincang pada Tuhan. Kali ini kubah itu menatapku tajam, seraya tak pernah ijinkanku datang ke tempat ini. Banyak dosa yang ku perbuat seperti pasir di lautan. Namun, aku tetap tak pernah takut karena aku yakin Tuhan itu Pemaaf, dan manusia tak patut untuk mencitrakanku sebagai penghuni neraka.

Di tempat ini, entah reflek atau tidak, aku menangisi semua hal. Ya. Semua hal. Karena aku tahu hanya pada Nya lah aku bisa mengadu apa saja. Sujud ku perlambat. Aku nikmati gerak setiap gerakan, hanya untuk membuatnya sedikit tersenyum denganku. Entah, Dia memaafkanku atau tidak, tetapi ini kali pertama aku menangis di depan umum. Di Baiturahman.

Semua dosa itu sudah pastilah aku sesali. Aku salah. Dia juga salah. Semua perilaku dan tindakan kita salah. Dan, aku hanya berucap dalam hati dalam tangis dan dalam harapan dalam.

"Tuhan, aku salah. dia salah, dan kita adalah makhluk yang paling punya banyak salah. Kami mencinta dengan cara yang salah. Kami bertaubat Tuhan. Aku tak mau menggerai sesal tak berguna kemudian mengulangi banyak salah. Aku juga tak mau mengulangi hal dengan oranglain, karena itu akan membuatku mengulangi salah lagi. Kini, biarlah aku belajar menjadi baik, dia belajar menjadi baik, walaupun tak ada ukuran pasti mengenai kebaikan. Dan setelah kami benar-benar baik, pertemukanlah aku dengannya dalam waktu yang tepat, agar aku dan dia benar-benar bertemu dalam suatu hari pilihanmu, hari yang baik pula. Apabila memang kami tak pernah bisa dipertemukan dalam kebaikan nyata, maka doaku Tuhan, pertemukanlah aku dengannya dalam tempat yang baik (surga). 

Aku tak ingin buat kesalahan dengan orang lain, biarlah aku perbaiki kesalahanku untuk tetap dipertemukan olehnya. Amin
Hambamu yang tak baik, namun berusaha menjadi baik

Maya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar