Kamis, 17 Januari 2013

Sedang Marah



Aliran sudah tak berirama
Sejak gedung megah menjulang
Sejak pohon tumbang di pusara
Itu Air sedang marah
Jangan dekat nanti terikat

 aturan tak berlaku
Mengundang citra kota banjir
Tangan tangan berbalik menjadi kepalan
Saat hujan memekik ibukota

Salahkan air sebelah
 Atau pintu kembali dibuka
Kuping kebal akan petuah
Itu Air sedang marah
Tempatnya diusik bapak seberang

Coba bercermin di belakang
Mungkin kau temukan alasan
Itu Air sedang marah
Tempatnya manusia sekarang

Jakarta, 18 Januari 2013
Sari Wijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar